Selasa, 02 Oktober 2012


TEATER MODERN
Pertemuan ke 9

Naturalisme


·       Menurut Robert Cohen, ”Naturalisme dalam sejarahnya memiliki perkembangan yang hampir sejalan dengan Realisme. Kedua gerakan ini memiliki bentuk dramaturgi yang sama. Namun demikian, Naturalisme dipandang sebagai sebuah gerakan yang tersendiri, karena Naturalisme memiliki dasar pandangan yang bertolakbelakang terhadap ’realitas manusia’”.
·       Naturalisme bukan hanya masalah gaya semata; naturalisme juga merupakan pengertian filsafat yang memperhatikan hakekat kehidupan binatang. Dan pakar teater Naturalisme melakukan upaya yang mempunyai maksud tertentu dengan menggali konsep tersebut, mempergunakan Realisme secara ekstrim sebagai dasar dramaturginya.
·       Para naturalis, yang menyuburkan gerakan naturalisme –terutama di Perancis selama akhir abad sembilan belas (Emile Zola merupakan pimpinan teoritikusnya), didasari pada konsepsi estetika mereka tentang alam, dan khususnya pada diri manusia di lingkungan sekitarnya (konsepsi Darwinian). Bagi para naturalis, manusia semata-mata merupakan fenomena biologis biasa yang sama sekali dibatasi oleh keadaan genetik dan sosial. Untuk menggambarkan manusia sebagai pahlawan, atau sebagai kekuatan yang dipercaya untuk merubah masyarakat, adalah haram bagi para naturalis. Mereka mencari cara dalam mengeliminasi atau mengurangi konvensi drama lama: ”semua keberhasilan panggung besar dimenangkan dengan oleh adanya konvensi’’, seperti dinyatakan Zola. Upaya mereka dalam penyutradaraan ini dicontohkan oleh pengurangan masa istirahat oleh dramawan August Strinberg dalam pertunjukan Miss Julie (selain permasalahan sekelompok petani, dan juga tidak relevannya alur, saat adegan memasuki dapur antara sebuah adegan dan tarian, pada saat yang sama Julie memasuki kamar tidur Jean di luar panggung), dan sampai pada adegan awal, hingga akhir, maupun klimaks oleh Arthur Schnitzler dilakukan pengurangan episode bersambung ketika terjadi perselingkuhan yang diperankan oleh La Ronde.
·       Eugene O’Neill, penulis naskah terbesar pertama Amerika, pelopor dalam dunia gaya naturalisme, kembali pada gaya itu dalam puncak karya otobiografisnya Long Day’s Journey into Night—sebuah kisah nyata yang didramakan sehingga O’Neill melarang otobiografinya untuk diproduksi atau dipublikasi hingga beberapa tahun setelah meninggalnya. Saat ini, drama-drama Arthur Miller, Tennesse Williams, Robert Anderson, William Inge, dan David Mernet sangat dipengaruhi oleh realisme dan naturalisme, merupakan kelanjutan dari kuatnya pengaruh drama Amerika.
·       Naturalisme abad sembilan belas, dalam beberapa hal, tidak lain dari pada bentuk romantisme yang menggunakan makna yang berbeda dan konvensi yang sudah dimodifikasi. Seni tetap mengungkapkan dan memberikan dampak kekecewaan yang sama dalam mengatasi pemikiran setelah ketidakberhasilan dari sebagian revolusi, dan kegagalan borjuis –seperti kelas liberal. Hanya sesuatu yang baru dalam naturalisme –yakni tampak seadanya seperti orang yang kita lihat pada saat ini, berupaya menjaga sesuatu ”untuk fakta dan tak lain hanya suatu fakta”.
·       Di sisi lain, aktivisme mengungkapkan pendirian bahwa naturalisme, seperti ditegaskan Champfleury, gerakan yang berhubungan dengan demokrasi dan naturalisme serta sosialisme, revolusi artsitik dan politik, seperti ditegaskan Proudhon dan Baourbet, hanya menghadirkan kembali perbedaan bentuk ideologi dan tingkah laku kehidupan yang sama. Zola masih menghadirkan kembali doktrin ini ketika dia menangis tak henti-henti, “La Republique sera naturaliste ou elle ne sera pas”. Realisasi naturalisme politik hari ke hari memuat kesaksian untuk fakta mengikuti perkembangan dalam pandangan yang tepat, seni dan seniman mulai mengambil kedudukan baru dalam masyarakat, meskipun peran aktif mereka, hubungan baru mereka dengan gerakan progresif politik, terbatas pada lingkaran yang relatif kecil dan periode yang luar biasa singkat. Bagaimanapun juga beberapa bentuk liberalisme bagian dari seluruh gerakan naturalisme; seperti Flaubert, Baudelaire, Maupassant, Zola, dan Goncourt, untuk semua perbedaan pendapat politik mereka, protes keras mereka melawan kemapanan borjuis, dan sikap anti rezim mereka yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Tak seorang pun dari mereka akan memaafkan dirinya menjadi seorang pendukung borjuis yang berpandangan-picik. Pemikiran kreatif kembali sebagai perkumpulan dan tanpa tedeng aling-aling melawan anggota kelas yang dimilikinya.
·       Meskipun dari segi pandangan sejarah gaya impresionisme hanya menunjukkan penyelesaian naturalisme, namun begitu hal ini menunjukkan sebuah pelanggaran yang tak dapat disalahkan dengan pandangan rasionalistik yang mendasarinya dalam dunia yang naturalistik pada umumnya dan para aktivis dan sosialis yang menjadi pendukung khusus. Kepasifan estetikus secara politik dari generasi baru menjadi tekanan, meskipun banyak dari mereka memimpin keberadaan proletarian dan Manet serta Degas berada dalam konteks ini tanpa terkecuali. Kebencian, bagaimanapun juga masih merembes pada generasi Flaubert yang memberikan pandangan politik yang biasa saja. Seniman sebagai kelompok yang mendapatkan kesempatan keluar dari kebiasaan mencampuri secara praksis (politik), dan menggunakan pengaruh dalam hal artistik. Kebiasaan para impresionis terhadap publik, bagaimanapun juga, murni persoalan artistik, sama sekali merupakan agresivitas dan ketegaran. Kecenderungan terhadap kontradiksi dan kehendak yang membingungkan lebih jauh dari pemikiran mereka yang berasal dari beberapa tokoh naturalis, dan jika mereka menolak orang, ini hanya sebagai hasil yang sulit dari idiom baru yang mereka gunakan. Tokoh naturalis seperti Coubert membuat marah publik borjuis tidak hanya karena bahasa formalnya yang tidak lumrah, tetapi juga karena mewakili keremehan persoalan yang dia ungkapkan, dan cara-cara kampungan dengan mana dia menghadirkan diri mereka. Impresionisme memperbandingkan kekurangan perbedaan ini, sebuah “gaya aristokratik” yang tidak sopan; ini merupakan penawaran dan bagus sekali, sensitif dan gelisah, pengemar makanan dan minuman serta sensual, kelihatan bernuansa indah dan pengalaman yang terpilih. Hal ini secara bertingkat juga kehilangan hubungannya dengan empirisme dan materialisme para naturalis dan pertama-tama dalam sastra dan berikutnya juga lukisan, mengungkapkan reaksi spiritualistik yang dapat disamakan, dalam formalisme pengestetisasian yang sempurna, untuk konservatisme politik, untuk seniman sebagai pengelola kelompok. Para impresionis, bagaimanapun juga memiliki lebih sedikit seniman generasi tua, tidak hanya dalam hal pertanyaan politik dan sosial, tetapi juga tentang pertanyaan estetik dan politik umum yang sama baiknya, meskipun satu atau yang lainnya dari mereka, khususnya Degas, lebih jauh memperhalus dan memperbedakan pemikir semacam Courbet, sebagai contoh. Secara umum, mereka lebih sepihak dan lebih sederhana, banyak pematung yang menyendiri dan terspesialisisasi ketimbang pendahulu mereka, mereka mewakili kelengkapan prinsip seni untuk seni (l’art pour a’art), gagasan penyempurnaan teknis dan keindahan formal. Secara berlawanan azas, tugas seniman sejak masa Renaisance awal tidak pernah membatasi sepenuhnya untuk membawa keahliannya dan dengan menyolok memisahkan dari setiap fungsi lain sebagaimana fase akhir perkembangan intelektual.
·       Latar belakang ideologis pada proses sejarah menjadi sangat transparan terlebih identifikasi gerakan seni untuk seni (l’art pour l’art) itu sendiri dengan ejekan dan pengapkiran naturalisme --banyak orang merasakan mereka khawatir terhadap pembukaan rahasia ini. Naturalisme tidak hanya menentang secara kasar dan tak senonoh, dan mencirikan gerakan nihilistik yang menyusun kebebasan liar, binatang yang risau dalam manusia dan kekuatan penghancuran dan keterputusan dalam masyarakat, penghancuran agama, bangsa dan keluarga (baca Montserrat), tetapi hal ini juga kelihatan sebagai kecenderungan dalam rasa ketidakberartian orang yang cepat dan kedangkalan yang hampa --sebuah celaan dengan orang yang merasa mereka telah menemukan seperti serangan pada pelukis Manet yang ditujukan pada Courbet. Sekitar pertengahan abad ini orang masih memikirkan mereka akan membela ketertarikan peradaban melawan naturalisme; sekitar 1885 mereka membela kehidupan kreatif melawan materialisme dalam kesenian. Masyarakat membayangkan tentang misteri keberadaan dan kedalaman semangat yang tak dapat diduga. Segala sesuatu yang dapat dipercaya ditemukan menjadi hambar, dan hanya apa yang tidak kelihatan dan tak bertuan adalah patut diperhatikan. Kecenderungan ini dalam kesusasteraan diungkapkan dalam simbolisme Rimbaud, Mallarme, dan Paul Valery, yang mana seperti seni van Gogh, Gauguin, dan para ekspresionis yang memiliki akarnya dalam bagian impresionisme dan berperan penting disini, hampir tak terasa, untuk melengkapi seni yang bukan naturalistik, sebuah estetisisme neoromantik dan mistisisme artistik. Hancurnya kesetiaan seni sekarang ini merupakan alasan yang luas dari pendekatan sumbang terhadap budaya estetika.

Ringkasan

Naturalisme lebih menekankan aspek ilmu pengetahuan dibandingkan dengan realisme, merskipun secara bentuk pertunjukan nyaris sama. Disamping itu, aspek politik. Ekonomi, dan sosial sangat mempengaruhi pemikiran naturalisme secara umum. Gaya merupakan gabungan langsung terhadap perbedaan dalam masyarakat asli, situasi ekonomi, dan aspirasi politik pendukungnya: membangun seniman Boheme, biasanya kampungan dan tanpa makna, seperti pelukis Barbizon dan Bourbet serta pengikutnya. Semuanya dikondisikan oleh proses politik yang sama, dan sama-sama menempatkan sikap negatif terhadap keadaan yang mereka hadapi; tugas, bagaimanapun juga, upaya menunjukkan keterwakilan mereka yang berasal dari fakta yang diberikan --menggabungkan keadaan klas dan kemiskinan mereka-- perbedaan yang utuh. Seni Courbet dan Champfleury diisi dengan penderitaan secara revolusioner dan optimisme reformis, yang asli dari mereka dalam kesetiaan Pencerahan pada masa depan. Protes estetik merupakan gerak dan makna yang hampa.

Topik Diskusi

1.    Apakah yang anda pahami tentang Naturalisme?
2.    Bagaimana anda memaknai Naturalisme pada masa sekarang ini?
3.    Mengapa Naturalisme lebih menekankan aspek politik, ekonomi dan sosial dengan bentuk-bentuk kampungan dan ketidaksopanan?


Bersambung ke Pertemuan 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar