TEATER MODERN
Pertemuan ke 12
Teater
Absurd, Teater Alienasi, Supra-realisme
Teater Absurd: Menunggu
Godot
·
Nama teater Absurd diterapkan
oleh kritik seni untuk sekelompok drama yang berbentuk struktur bersama
tertentu, dan gaya serta dikaitkan dengan struktur filosofis yang lazim: teori
absurd diformu-lasikan oleh eseis dan pengarang drama Perancis bernama Albert
Camus. Camus menghubungkan kondisi manusia pada raja Sisy-phus dalam mitologi
Corinthian, orang yang karena kekacauannya dihukum selama-lamanya untuk
menggelindingkan batu dan meng-angkatnya kembali ke atas bukit. Camus melihat
manusia modern seperti bicara dengan cara yang sama dalam nilai yang selalu
sia-sia, nilai absurd terletak pada penggeledahan untuk beberapa makna atau
tujuan atau perintah dalam kehidupan manusia. Bagi Camus, ketidakmasukakalan
(keirasionalan) itu abadi dari alam yang membuat nilai itu absurd. Manusia
dilemparkan ke suatu dunia yang asing, dan di dunia ini sesuatu diberikan tanpa
keterangan apa-apa. Akal dan kesadaran manusia tidak bisa menerangkan misteri
kehidupan ini. “Absurditas lahir dari konfrontasi antara keinginan manusia
untuk mengerti dan dunia yang membisu menyimpan rahasia dirinya”, kata Albert
Camus
·
Menurut Martin Esslin tentang tokoh-tokoh teater
Absurd: Samuel Beckett (Irlandia): Melankolis, diwarnai perasaan sia-sia yang
lahir dari kekecewaan yang mendalam pada usia tua, dan keputusasaan yang
ironis. Arthur Adamov (Rusia): Lebih aktif, agresif, bersahaja, dan dibubuhi
nada tambahan yang bersifat sosial atau politik. Eugene Ionesco (Rumania):
Absurditas fantastik (tak masuk akal), penggambaran petualangan, yang dibumbui
dengan menampilkan badut-badut yang tragis, adakalanya lontaran pikiran/ide
yang bersifat menghantam. Tokoh Absurd yang lain, Jean Genet (Perancis),
Friedrich Duerrenmant (Swiss), Slawomir Mrozek (Polandia), Harold Pinter
(Inggris), Edward Albee (Amerika) dan Fernando Arrabal (Spanyol). Perancis
merupakan pusat perkembangan teater Absurd melalui Ionesco, Adamov, Arrabal dan
Beckett pada pertengahan abad dua puluh.
Teater Alienasi
·
Perbedaan yang sangat gamblang dari teater
Absurd adalah Teater Alienasi.
·
Teater “Epik” Alienasi memusatkan perhatian
pembicaraannya secara sosial pada kemampuan manusia untuk mengembangkan dan
kemampuannya untuk mempengaruhi perubahan sosial.
·
Teater Alienasi berangkat dari pemikiran cerdas
seorang dramawan dan sutradara Jerman bernama Bertolt Brecht (1896-1856).
Pengaruh yang ditimbulkannya dapat diamati dari dua pandangan, yakni (1) Brecht
memperkenalkan teater secara praksis (dalam perilaku manusia secara sosial),
paling tidak terlihat dipermukaan; (2) Brecht memiliki keahlian dalam
menyegarkan teater dengan kemanusiaan yang kasar melalui penyadaran kembali
kepekaan rasa sosial manusia dan kesadarannya terhadap kemampuan teater untuk
membentuk isu dan peristiwa publik.
·
Teater Brecht menggambarkan bunga rampai
konvensi teater, disatu sisi berasal dari dunia purba, disisi lain dari drama
Barat, dan yang lain berasal dari gerakan Ekspresionis Jerman yang pernah
menjadi bagian dari permainan Brecht sendiri pada awal-awal karyanya
·
Topeng, nyanyian, syair, dekorasi yang asing dan
unik, satire, dan ucapan langsung merupakan dasar konvensi Brecht yang
dicangkok dari bentuk teater lainnya. Dia membangun banyak konvensi, yakni pancaran
cahaya-lentera, menyusun penyutradaraan dengan percakapan kesamping dan
(pembacaan) doa agar penonton menemukan diri mereka untuk membangun kerangka
pemikiran yang objektif, membuat keragaman prosedur pada teknik demistifikasi
teater, guna menghindari kebingungan penonton (misalnya, menurunkan pencahayaan
agar pipa dan api dapat terlihat) menjadi ciri teater Brecht.
·
Brecht berusaha untuk mencegah penonton dari
penghapusan keselarasan emosi, luluhnya kepekaan perasaan, tujuannya adalah
menjaga penonton ”terasingkan” atau ”terpisahkan” dari penggambaran peristiwa
yang harfiah oleh drama agar bebas untuk memperhatikan permasalahan sosial dan
politik yang diturunkan dan direfleksikan drama. Brecht berusaha menciptakan
perspektif baru sejarah manusia secara lebih luas.
Supra-Realisme
·
Pura-pura atau seolah-olah realistik, tetapi
sebenarnya ditutupi dengan ketidakjelasan dan simbolisme dongeng
·
Sam Shepard seorang aktor-pengarang Garda Depan
Amerika 1960-an-1970-an dengan lakon Buried Child, The Tooth of Crime,
Operation Sidewinder, Angel City, dan Curse of the Starving Class
mencirikan teaternya pada Supra-realisme
Ringkasan
Teater
Absurd menemukan jati dirinya sebagai teater yang membangun kesia-siaan,
keputusasaan maupun kegagalan rasionalitas manusia dalam memecahkan
permasalahan kehidupan. Sehingga, tidak mengherankan bila ketika membaca drama
dan menyaksikan teater absurd, penonton merasakan sesuatu yang bertele-tele,
membingungkan, dan bahkan ketidaksinambungan dramatiknya. Brecht dan Ionesco
menjadi contoh yang sangat kuat dalam perkembangan teater Absurd ini.
Teater
Alienasi, khususnya teater Epik memecahkan persoalan tersebut dengan
mendekatkan penontonnya pada persoalan sosial dan politik secara praksis.
Brecht menjadi pusat perkembangan teater Alienasi, dan mempengaruhi pula
pemikiran komunikasi teater yang berkembang sebelumnya. Brecht bahkan mengubah
banyak pandangan tentang teater pada umumnya.
Topik Diskusi
1.
Apakah yang anda pahami tentang teater Absurd?
2.
Apakah yang anda pahami tentang teater Alienasi, dan
teater Epik?
3.
Apakah yang anda pahami tentang Supra-realisme?
4.
Apakah yang menyebabkan teater Absurd dan Alienasi itu
menjadi berbeda?
5.
Cobalah cari di lingkungan anda teater Absurd, teater
Alienasi, dan teater Supra-realisme, dan jelaskan mengapa teater tersebut ada
atau tidak ada di lingkungan anda!
Bersambung ke Pertemuan 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar